Rabu, 26 Oktober 2022 bertempat di Gedung Dharma Wanita Kabupaten Klaten, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Klaten.
Bersama dengan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, kegiatan dengan tajuk besar Gong Ceting (Gotong Royong Cegah Stunting) ini terselenggara berkat kerjasama konsorsium perguruan tinggi dengan dukungan dari Program Matching Fund Diktiristek Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dihadiri unsur TPK yang meliputi bidan, perwakilan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader Keluarga Berencana (KB), kegiatan ini dibuka oleh Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Nuryanti, SKM mewakili Kepala Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISSOSP3APPKB). Perwakilan TPK yang hadir pada kegiatan ini berasal dari 10 desa yaitu Desa Sengon, Ngerangan, Kalikebo, Jimbung, Joton, Slodiran, Kujon, Temuwangi, Sidowarno dan Kiringan yang menjadi lokus stunting dari Kabupaten Klaten. Pada kegiatan ini TPK mendapatkan materi mengenai pencegahan stunting pada calon pengantin, masa kehamilan dan anak balita serta dilengkapi role play pengukuran status gizi dengen metode antropometri dengan pendampingan dari mahasiswa dan dosen.
Pramudya Kurnia, STP, M.Agr, Kepala Prodi S1 Ilmu Gizi UMS menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan TPK dalam melakukan pendataan dan identifikasi faktor resiko stunting. Kegiatan ini adalah salah satu dari 7 kegiatan besar yang akan dilaksanakan di Klaten. Adapun kegiatan lain yang akan dilaksanakan meliputi peningkatan kapasitas kader posyandu, verifikasi dan validasi data stunting, edukasi dengan e-Booklet pada keluarga beresiko stunting, deklarasi Desa Gong Ceting, pendampingan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), pengembangan produk pangan lokal dan penerapan Rumah Pangan Lestari (RPL).