Kamis, 25 Januari 2024 diperingati sebagai Hari Gizi Nasional ke-64 di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun ini mengusung tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dengan slogan “MP-ASI Berkualitas Untuk Generasi Emas”. Stunting masih menjadi permasalahan utama di bidang gizi walaupun berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 terjadi penurunan menjadi 21,6% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4%. Masih perlu upaya besar untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14%. Salah satu upaya dalam penanganan stunting adalah pemberian menu MP-ASI dengan memperhatikan kandungan gizi yang seimbang, terutama sumber protein hewani. Protein hewani memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. Penelitian yang dilakukan oleh Headey (2018) menemukan bahwa stunting memiliki hubungan erat dengan indikator konsumsi pangan yang berasal dari hewan seperti ikan, telur, daging, dan susu atau produk turunannya yaitu keju, yoghurt, dan lain-lain. Penelitian ini juga menunjukkan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan berasal dari hewani tunggal.
Konsumsi beragam makanan bergizi dan bersumber dari protein hewani setiap kali makan membantu dalam perbaikan gizi masyarakat dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terutama masalah stunting. Pada bayi usia 6 bulan pertama kehidupan harus diberikan ASI Eksklusif melalui pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI saja untuk bayi yang membutuhkan di setiap waktu (on demand).