25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN). Hari Gizi Nasional bukan sekedar momentum, karena sesungguhnya hari ini adalah sebagai bentuk peringatan sekaligus alarm bahwa gizi turut berperan penting dalam kehidupan kita. Terlebih sebagai manusia yang hidup, yang membutuhkan makanan.
Hari Gizi Nasional diperingati setiap tahunnya dengan berbagai macam acara. Tema HGN 2016 adalah “Bersama membangun gizi mewujudkan bangsa sehat berprestasi: percepatan perbaikan gizi 1000 HPK”. Gerakan 1000 HPK merupakan implementasi gerakan skala internasional yaitu Scaling Up Nutrition Movement yang digalakkan oleh sekjend PBB. Tujuan dilaksanakannya gerakan ini adalah menurunkan masalah gizi dengan fokus pada 1000 HPK (270 hari selama kehamilan dan 730 hari dari kelahiran sampai usia 2 tahun). Seribu HPK ini merupakan periode emas dari tumbuh kembang manusia yang menjadi momentum kritis untuk menentukan masa depan bangsa. Seribu HPK penting untuk calon pengantin atau wanita usia subur (WUS) karena pada perempuan dewasa yang kurang gizi (berat badan kurang dan postur pendek) berisiko melahirkan bayi dengan Berat Badan dan Lahir Rendah, berisiko gagal tumbuh selama usia anak, remaja dan pada saat dewasa berisiko melahirkan generasi kurang gizi selanjutnya. Pemutusan rantai kekurangan gizi pada perempuan melalui gerakan 1000 HPK ini akan menghasilkan generasi baru yang lebih sehat dan cerdas.
Berangkat dari kekhawatiran akan masalah diatas, Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi khususnya anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta pun ikut serta dalam memperingati HGN tersebut. HMP Ilmu Gizi melakukan serangkaian acara berkaitan dengan tema HGN yaitu dengan membagikan leaflet ILMAGI mengenai 1000 HPK untuk Calon Pengantin dan pengukuran status gizi berdasar lingkar lengan atas (LILA) dan indeks massa tubuh (IMT). Pengukuran LILA dan IMT merupakan metode praktis yang dapat digunakan untuk menilai status gizi WUS. Pengukuran LILA bertujuan untuk mengetahui Kekurangan Energi Kronis baik pada ibu hamil maupun calon ibu hamil, sedangkan pengukuran IMT bertujuan untuk mengetahui indeks masa tubuh calon ibu hamil atau ibu hamil normal atau tidak, kisaran normal IMT ideal adalah 18,5 – 24,99. Acara ini dilakukan pada tanggal 25 Januari 2016. Pembagian leaflet tersebut dilakukan di kampus 1 UMS, kampus 2 UMS, taman Sriwedari dan Manahan Surakarta. Tujuan dari pembagian leaflet tersebut adalah untuk membagikan infromasi mengenai gerakan 1000 HPK tersebut kepada masyarakat umum.
Sebagai mahasiswa Ilmu Gizi, tentu harapan kedepan adalah bisa turut menyehatkan masyarakat Indonesia. Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan kebutuhan gizinya masing-masing. Menyadarkan kesehatan dengan gizi. Adm HMP Gizi